Minggu, 23 Februari 2014

Lirik Lagu Alangkah indahnya hidup ini by Alm. Uje :)

 Lagu ini sangat menyentuh hati saya. Pertama kali dipopulerkan oleh alm. Uje. Lagu ini syarat akan makna kecintaan seorang hamba kepada nabinya. Pertama kali saya mendengarkan lagu ini di YPPP An-nuriyah. Dengan lantunan merdu dari kakak angkatan kami.

Alangkah indahnya hidup ini


Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
'Kan pasti mengalir air mataku
Karena pancaran ketenanganmu

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu

Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Kami rindu padamu

Allahumma sholli 'alaa Muhammad
Ya Robbi sholli 'alaihi wassalim

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kud
ekap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu

Kutahu cintamu kepada ummat
Umati umati
Kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafa'atkan kami

Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Kurniakanlah syafa'atmu

ASAL MULA DESA JATI GEDE Enny Budiarti (NIM: 91213149)



Desa ini dahulunya hanyalah tempat sederhana, sebuah tempat yang jauh dari gegap gempita kota dan belum memiliki nama. Namun penduduknya hidup dengan damai. Sehari-harinya mereka bertani dan bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Asal mula nama desa yang dinamai Jati Gede ini berawal ketika Koloni Belanda berusaha memasuki wilayah ini, guna ekspansi ( perluasan wilayah). Dengan tank besar tentara-tentara ini kemudian datang, meminta warga agar membiarkan Belanda untuk memasuki daerah ini. Yang kemudian disambut sikap tegas dari para warga untuk menolak hal tersebut. Membuat para kompeni itu naik darah sebelum akhirnya memutuskan untuk memutar, mencari jalan masuk yang lain.
Seorang sesepuh yang biasa dipanggil Mbah Panjul, kemudian merobohkan pohon jati besar yang berada di jalan masuk desa, pohon jati ini amatlah besar, sehingga tak seorang pun dari tentara itu berhasil menyingkirkan pohon jati itu, sekalipun diangkat dan hendak diseret beramai-ramai, pohon itu tetap tak bergeming dari tempatnya semula. Konon seratus orang lebih telah berusaha mengangkat pohon ini bersama-sama, namun sia-sia saja. Belanda pun kemudian menyerah, meninggalkan tempat ini dengan tangan hampa.
Sejak saat itulah, tempat ini kemudian dinamakan desa Jati Gede. Meski pohon jati itu kini tinggal puing-puing namun sejarah dibalik pohon itu tetap terkenang di hati warganya, dan menjadi cerita turun-temurun yang kemudian dikisahkan kepada anak cucu  penerus desa ini.